Home » » FENOMENA JAGA GREJA

FENOMENA JAGA GREJA

Written By Unknown on Rabu, 03 Januari 2018 | Januari 03, 2018

FENOMENA JAGA GEREJA
======
Tulisan ini akan mengetengahkan sedikit informasi dari literatur Islam, bahwa aktivitas menjaga gereja yang dilakukan orang Islam bukan hal baru. Tapi sudah ada sejak umat Islam generasi pertama, yakni Nabi Muhammad dan sahabatnya. Meski tidak sama persis, tapi maksudnya sama: “menjaga rumah ibadah non muslim”.
.
Dalam hadis diceritakan bahwa dalam kondisi perang, Nabi Muhammad berpesan kepada para sahabatnya untuk tidak membunuh orang-orang yang berada di dalam gereja. Nabi bersabda:
.
لَا تَقْتُلُوا الْوِلْدَانَ، وَلَا أَصْحَابَ الصَّوَامِعِ
.
“Janganlah kalian membunuh anak-anak dan orang-orang yang berada di gereja.” (HR. Ahmad bin Hanbal 2728, Ath-Thabrani 11562, Al-Baihaqi 2834).
.
Pesan serupa juga disampaikan Abu Bakar ketika mengirim pasukan militernya ke wilayah Syam yang di dalamnya banyak sinagoge, gereja dan rumah ibadah lainnya. Kepada tentara perangnya, Yazid bin Abi Sufyan, ‘Amr bin al-‘Ash, dan Syurahbil ibn Hasanah, Abu Bakar berpesan:
.
لَا تَقْتُلُوا الْوِلْدَانَ وَلَا النِّسَاءَ وَلَا الشُّيُوْخَ وَسَتَجِدُوْنَ أَقْوَامًا حَبَسُوْا أَنْفُسَهُمْ إِلَى الصَّوَامِعِ فَدَعَوْهُمْ وَمَا حَبَسُوْا لَهُ أَنْفُسَهُمْ
.
“Janganlah kalian membunuh anak-anak, perempuan, dan orang tua. (Di Syam) kalian akan menjumpai kaum yang menahan dirinya di gereja, tinggalkanlah mereka, biarkan mereka beribadah.” (An-Nawawi, tt: XIX, 296).
.
Pesan Nabi Muhammad dan Abu Bakar di atas secara eksplisit menunjukkan bahwa umat Islam diperintahkan untuk menjaga orang Nashrani, Yahudi dan pemeluk agama lainnya yang sedang beribadah di tempat ibadahnya masing-masing. “Membiarkan orang beraktivitas” dalam kondisi perang sama dengan “menjaganya”.
.
Lawan perang Nabi Muhammad dan Abu Bakar adalah orang-orang yang juga seagama dengan orang yang berada di gereja, sinagoge dan rumah ibadah non muslim lainnya, namun Nabi dan Abu Bakar meminta pasukannya supaya tidak membunuhnya. Ini artinya Nabi Saw dan Abu Bakar menjaga dan melindungi non muslim yang sedang beribadah.
.
Demikian juga sikap Umar bin Khathab ketika berada di dalam gereja al-Quds al-Kubra pasca penaklukan Yerusalem. Umar enggan melakukan shalat di dalamnya. Alasannya bukan karena tidak boleh, tapi Umar khawatir tindakannya disalah pahami umat Islam bahwa Umar merubah gereja menjadi masjid. (Huwaidi, 1999: 66-67).
.
Jadi apa yang dilakukan Umar bagian dari upaya menjaga dan melindungi bangunan rumah ibadah milik non muslim.
.
Berangkat dari literatur tersebut maka sangatlah bisa dimengerti ketika Gus Dur memrintahkan BANSER utk menjaga Gereja yg didorong oleh semangat utk menjaga keamanan, perasatuan dan kesatuan Indonesia.
Dari literatur tersebut maka sangat Bisa difahami ketika Habib Lutfi bin Yahya sampai turun ke lokasi utk pengamanan.
Dari literatur tsb maka sangat bisa diterima dengan fikiran waras ketika Gus Ghofur (Putra Mbah Maimun Zuber) ketika mengatakan :
" Banser akan tarik perintah jaga saat natalan, jika negeri ini sudah aman dari teror kelompok radikal. Tetapi sebaliknya, kalau teror terhadap gereja masih ada, maka Banser akan tetap menjaga gereja karena dalam fikih Islam itu sudah clear, "
.
Semoga tulisan ini menjadi pertimbangan bagi segelintir org yg anti terhadap kerukunan dalam berbangsa dan bernegara

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : | IKHSAN SAFA'AT |
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. PAC IPNU IPPNU KETANGGUNGAN - All Rights Reserved